Jalur pantura merupakan sebuah jalan yang menghubungkan Merak, Banten dengan Banyuwangi, Jawa Timur. Jalur ini juga merupakan urat nadi perekonomian pulau Jawa karena merupakan penghubung antara kota dengan desa. Jalur ini juga dikenal sebagai jalur mobilisasi pemudik dari Pulau Sumatera dan Jakarta menuju kota-kota besar di beberapa daerah mulai dari Jawa Barat hingga Pulau Bali.
Jalur pantura sehari-harinya dilalui 10 - 70 ribu kendaraan. Pada saat waktu menjelang Idul Fitri, jumlahnya bisa bertambah. Oleh karena itulah, setiap tahunnya jalur ini menjadi sorotan pemerintah pusat terutama Kementerian Pekerjaan Umum. Kali ini saya akan menyoroti jalur pantura di Jawa Barat tepatnya dari gerbang tol Cikampek hingga Cirebon.
Ironis, jalur ini saat ini mengalami kerusakan. Berdasarkan pengamatan sejak Sabtu sampai Minggu (15-16/6) banyak titik-titik kerusakan jalan di sepanjang jalur ini. Banyak lubang-lubang yang berada di jalur ini. Tidak hanya lubang berukuran kecil, lubang yang berukuran besar pun banyak menghiasi jalur ini. Tidak hanya lubang, beberapa perbaikan jembatan masih nampak dilakukan. Mulai dari perbaikan ringan, hingga perbaikan berat.
Dua bulan jelang Idul Fitri perbaikan terus dikebut. Tahun ini saja, 1,2 trilyun rupiah dianggarkan Kementerian Pekerjaan Umum untuk merehabilitasi dan memperbaiki jalur ini dalam menghadapi mudik lebaran. Perbaikan jalan ini tidak hanya diselenggarakan pada malam hari, tetapi hingga siang hari. Sayangnya, perbaikan ini menyebabkan kemacetan di sepanjang titik perbaikan.
Perbaikan di sepanjang pantura hampir terjadi setiap tahunnya. Setiap kali jelang lebaran selalu ada perbaikan jalan. Hal ini menunjukkan ketidakseriusan pemerintah dalam perbaikan jembatan dan jalan di pantura. Kualitas mutu jalan di pantura juga dipertanyakan.
Sebaiknya, pemerintah lebih fokus dan konsen terhadap jalur ini. Mengingat jalur ini penting bagi kehidupan perekonomian dan transportasi di pulau Jawa. Terlebih lagi, ini jalur vital saat musim mudik lebaran.
Semua tau, jalur pantura bukan jalur baru untuk pemudik kan?
(M. Fauzan Fakhrurrozi)
Jalur pantura sehari-harinya dilalui 10 - 70 ribu kendaraan. Pada saat waktu menjelang Idul Fitri, jumlahnya bisa bertambah. Oleh karena itulah, setiap tahunnya jalur ini menjadi sorotan pemerintah pusat terutama Kementerian Pekerjaan Umum. Kali ini saya akan menyoroti jalur pantura di Jawa Barat tepatnya dari gerbang tol Cikampek hingga Cirebon.
Ironis, jalur ini saat ini mengalami kerusakan. Berdasarkan pengamatan sejak Sabtu sampai Minggu (15-16/6) banyak titik-titik kerusakan jalan di sepanjang jalur ini. Banyak lubang-lubang yang berada di jalur ini. Tidak hanya lubang berukuran kecil, lubang yang berukuran besar pun banyak menghiasi jalur ini. Tidak hanya lubang, beberapa perbaikan jembatan masih nampak dilakukan. Mulai dari perbaikan ringan, hingga perbaikan berat.
Dua bulan jelang Idul Fitri perbaikan terus dikebut. Tahun ini saja, 1,2 trilyun rupiah dianggarkan Kementerian Pekerjaan Umum untuk merehabilitasi dan memperbaiki jalur ini dalam menghadapi mudik lebaran. Perbaikan jalan ini tidak hanya diselenggarakan pada malam hari, tetapi hingga siang hari. Sayangnya, perbaikan ini menyebabkan kemacetan di sepanjang titik perbaikan.
Perbaikan di sepanjang pantura hampir terjadi setiap tahunnya. Setiap kali jelang lebaran selalu ada perbaikan jalan. Hal ini menunjukkan ketidakseriusan pemerintah dalam perbaikan jembatan dan jalan di pantura. Kualitas mutu jalan di pantura juga dipertanyakan.
Sebaiknya, pemerintah lebih fokus dan konsen terhadap jalur ini. Mengingat jalur ini penting bagi kehidupan perekonomian dan transportasi di pulau Jawa. Terlebih lagi, ini jalur vital saat musim mudik lebaran.
Semua tau, jalur pantura bukan jalur baru untuk pemudik kan?
(M. Fauzan Fakhrurrozi)