Minggu, 05 Januari 2014

Tahun baru, Sekolah baru

Halo semuanya! Sudah lama ya, JS tidak update blog ini. Walaupun JS tidak update blog ini, tapi JS sudah meluncurkan mading dan marbels edisi ke 9 kita, yang sudah bereredar tanggal 20 Desember 2013 kemarin saat bagi rapot!! Dan JS sudah melakukan re-generasi pengurus dari kelas 12 ke kelas 11. Kenapa harus ada re-generasi? Ya karena kakak kelas 12 nya harus fokus ke ujian yang akan menanti mereka di bulan April. Apa itu? Ya, Ujian Nasional! Terima kasih kakak kelas 12 yang telah mendidik kami adik adik kelas 11 dan 10 sehingga kami bisa mendapatkan apa arti Jurnalis sebenarnya. Sukses untuk kakak kelas 12 nyaa!

Ini adalah foto marbels yang sudah beredar pada tanggal 20 Desember 2013 kemarin, keren kan?
Apa lagi yang baru nih? Sekolah kita yang sudah 1,5 tahun tidak ditempati akhirnya selesai dibangun dan siap untuk digunakan. Dan sekarang, para siswa/i SMAN 14 Jakarta bisa menikmati rasanya punya gedung sekolah sendiri. Gedung baru ini memiliki 4 lantai, berbeda dengan gedung yang dulu. Acara peresemian pun dilakukan pada tanggal 6 Januari 2013, tepat dimana hari pertama semester kedua dimulai. Waah, gimana yaa keadaan gedung kita yang baru? :)

Oh iya, udah tahun 2014 nih. Ada ga sih harapan kalian di tahun 2014 ini? Ada dong pastinya. JS baru saja mengeluarkan sebuah mading dimana tertera harapan-harapan para siswa/i SMAN 14 Jakarta untuk tahun 2014. Yang pastinya, sudah ada di gedung baru SMAN 14 Jakarta. Selamat tahun baru semuanya!! Semoga di tahun 2014 ini, semua resolusi akan terkabul dan berjalan lancar. Jangan lupa untuk usaha dan juga ibadah. Semangat! :)


Minggu, 16 Juni 2013

Reportase Jalur Pantura Jawa Barat

Jalur pantura merupakan sebuah jalan yang menghubungkan Merak, Banten dengan Banyuwangi, Jawa Timur. Jalur ini juga merupakan urat nadi perekonomian pulau Jawa karena merupakan penghubung antara kota dengan desa. Jalur ini juga dikenal sebagai jalur mobilisasi pemudik dari Pulau Sumatera dan Jakarta menuju kota-kota besar di beberapa daerah mulai dari Jawa Barat hingga Pulau Bali.

Jalur pantura sehari-harinya dilalui 10 - 70 ribu kendaraan. Pada saat waktu menjelang Idul Fitri, jumlahnya bisa bertambah. Oleh karena itulah, setiap tahunnya jalur ini menjadi sorotan pemerintah pusat terutama Kementerian Pekerjaan Umum. Kali ini saya akan menyoroti jalur pantura di Jawa Barat tepatnya dari gerbang tol Cikampek hingga Cirebon.

Ironis, jalur ini saat ini mengalami kerusakan. Berdasarkan pengamatan sejak Sabtu sampai Minggu (15-16/6) banyak titik-titik kerusakan jalan di sepanjang jalur ini. Banyak lubang-lubang yang berada di jalur ini. Tidak hanya lubang berukuran kecil, lubang yang berukuran besar pun banyak menghiasi jalur ini. Tidak hanya lubang, beberapa perbaikan jembatan masih nampak dilakukan. Mulai dari perbaikan ringan, hingga perbaikan berat.

Dua bulan jelang Idul Fitri perbaikan terus dikebut. Tahun ini saja, 1,2 trilyun rupiah dianggarkan Kementerian Pekerjaan Umum untuk merehabilitasi dan memperbaiki jalur ini dalam menghadapi mudik lebaran. Perbaikan jalan ini tidak hanya diselenggarakan pada malam hari, tetapi hingga siang hari. Sayangnya, perbaikan ini menyebabkan kemacetan di sepanjang titik perbaikan.

Perbaikan di sepanjang pantura hampir terjadi setiap tahunnya. Setiap kali jelang lebaran selalu ada perbaikan jalan. Hal ini menunjukkan ketidakseriusan pemerintah dalam perbaikan jembatan dan jalan di pantura. Kualitas mutu jalan di pantura juga dipertanyakan.
Sebaiknya, pemerintah lebih fokus dan konsen terhadap jalur ini. Mengingat jalur ini penting bagi kehidupan perekonomian dan transportasi di pulau Jawa. Terlebih lagi, ini jalur vital saat musim mudik lebaran.

Semua tau, jalur pantura bukan jalur baru untuk pemudik kan?

(M. Fauzan Fakhrurrozi)

BALIKIN DONG!


Chasing Dream

Karya Syafika Nurhaliza

“Kak, bangun kak! Udah siang juga. Jadi perempuan jangan males atuh.” Seru Ibu sambil menarik selimut Alex. “Baru juga jam 9 pagi. Siang mah jam 12 tau.” Jawab Alex yang masih bergulat dengan kasurnya. “Ah.. bosen mama kalo harus berdebat lagi sama kamu. Inget loh, jam 10 nanti ada latihan badminton”. Alex pun baru ingat ada pertemuan ekskul hari ini. Cewek tomboy itu pun langsung bergegas menuju kamar mandinya.

Alexcita atau yang biasa dipanggil Alex ini adalah seorang pelajar yang duduk di kelas 11 SMA Harapan. Ia menggeluti olahraga badminton sejak umurnya 6 tahun. Ia telah meraih banyak sekali penghargaan di bidang badminton. Dan impiannya adalah menjadi pemain badminton professional.

“Ma..Pa..Alex berangkat dulu ya! Sarapannya disana aja. Daa..!!” Alex pun bergegas ke sekolahnya menggunakan sepeda kesayangannya. Karena jarak dari rumah ke sekolah yang tidak terlalu jauh, Alex memilih menggunakan sepeda setiap ke sekolah. Selain menyehatkan, naik sepeda dapat mengurangi polusi udara yang ada bukan?

Setelah 10 menit perjalanan, Alex pun sampai di tempat latihannya. Di sekolahnya, tersedia ruangan khusus badminton. Alex terlambat 5 menit dari yang dijadwalkan. “Kak Kevin, maaf saya telat kak.” Ujar Alex sambil mengambil raketnya. “Cita-cita mau jadi pemain badminton professional, dateng latihan aja terlambat. Apanya yang professional? Kevin pun kembali berlatih bersama adik-adik kelasnya.

Kevin adalah ketua dari ekskul badminton. Ia tipe orang yang tegas dan disiplin. Ia mempunyai mimpi yang sama seperti Alex, yaitu menjadi pemain badminton professional. “Isshh.. jadi orang kok gitu banget sih.” Gumam Alex. Alex pun berlatih bersama temannya Rani. Dua minggu lagi akan diadakan lomba badminton se-Asia Tenggara tingkat SMA. Tiap negara mengirimkan masing-masing 3 orang perempuan dan 3 orang laki-laki. Alex dan Kevin berhasil memenangkan lomba badminton tingkat nasional. Kevin mendapat juara 1 dan Alex juara 2. Jadi, mereka akan dikirimkan untuk mengikuti lomba badminton tersebut.

“Ran, gue takut. Gue takut ikut lomba badminton sebesar itu.” Ujar Alex sehabis latihan. Ini pertama kalinya ia mengikuti lomba badminton sebesar itu. Dan, lomba itu akan dilaksanakan di Filiphina. “Gak usah takut lagi Lex. Menang kalah itu wajar dalam pertandingan.” Rani sahabatnya sering menjadi tempat curhat Alex.

“pesertanya pasti jago semua deh. Kalo gue kalah gimana? Aaaahh..” teriak Alex membuat semua orang yang sedang latihan memperhatikan dia. Tiba-tiba Kevin menghampiri Alex. “Expert in anything was once a beginner.” Ucap Kevin sambil memberikan Alex minuman. “Eh.. kak Kevin. Ini minuman buat saya? Ma..makasih” balas Alex. “Sama-sama” Kevin pun kembali latihan. Alex terkejut dengan apa yang Kevin lakukan. Ia tak menyangka bahwa seniornya bisa berprilaku lembut seperti itu.

“Ehm.. kok bengong Lex?” ledek Rani. “Ih.. apaan sih? Gue lagi mencerna kata-kata kak Kevin tadi.” Jawab Alex. Alex pun kembali latihan. Jam sudah menunjukkan pukul 4 sore. Sebenarnya, ekskul berakhir pukul 3 sore. Namun Alex dan Rani masih berlatih. Sedangkan Kevin masih mengurus beberapa hal.

“Lex, pulang yuk! Capek niih..” keluh Rani. “lu duluan aja deh.. gue masih mau latihan. Maaf ya Ran, gara-gara gue lu pulangnya terlambat deh.” Ujar Alex sambil membereskan barang-barang Rani. “Yaudah, gue pulang duluan ya Lex. Daa..!” Rani pun berangkat pulang menggunakan sepeda motor. “oh iya! Gimana gue mau latihan kalo cuma sendiri? Haduh..bodohnya gue.” Kata Alex sambil memukul kepalanya. “Gue mau temenin lu latihan. Lagipula, kita berdua kan peserta yang mewakili Indonesia.” Ujar Kevin sambil tersenyum. Lagi-lagi, Alex merasa canggung saat seniornya itu berprilaku lembut seperti itu. “I..Iya kak” Jawab Alex.

Mereka berdua pun latihan sampai jam 5 sore. Latihan mereka berdua bisa dikatakan seimbang. Alex juga ingin sekali mengalahkan seniornya itu saat pertandingan badminton nanti. Ia ingin sekali mendapatkan juara 1 di pertandingan tersebut. Jika ia menang, ia akan dikirim ke pertandingan badminton tingkat Asia.

Hari demi hari pun berlalu. Pertandingan badminton pun akan dimulai esok hari. Pertandingan akan dilaksanakan selama 3 hari. Hari ini pukul 9 pagi, para peserta dari Indonesia akan menuju Filiphina. Alex dan Kevin diberi pengarahan dari sang pelatih. “semangat ya Lex! Menang atau kalah gak penting. Lu bisa jadi perwakilan Indonesia aja udah keren banget. Semangat! Fighting!” Ujar Rani menyemangati Alex sahabatnya. “makasih ya Raniii..” . Alex dan Kevin pun berangkat menuju Filiphina. Saat di pesawat, Alex tak henti-hentinya berdoa. “Rileks aja Lex. Bener kata Rani, menang atau kalah itu wajar dalam pertandingan. “Iya” jawab Alex datar.

Sesampainya di Filiphina, Alex melihat para peserta lain dari berbagai negara. Ada yang dari Malaysia, Brunei, Myanmar, dan dari berbagai negara lainnya. Para peserta dibawa ke tempat penginapan mereka. Mereka harus siap esok hari dalam pertandingan. Di hotel, Alex berlatih dan terus berlatih untuk esok. Ia mempunyai prinsip ‘Dream big, Act bigger’. Alex berlatih di Gym hotel tersebut. Disaat para peserta lain beristirahat, Alex justru tetap berlatih dan berlatih.

Jam menunjukkan pukul 7 malam, namun Alex masih ditempat Gym. Kevin mencari Alex, ia khawatir akan adik kelasnya itu. “Lex.. udah malem, kok masih latihan? Siapin energi buat besok. Istirahat gih.” Bujuk Kevin. “Saya takut kak. Saya takut ngecewain orang-orang yang percaya sama saya.” Balas Alex.

“jangan dijadiin beban Lex. Lu bilang mau jadi pemain badminton professional kan? Nah, bertingkah lakulah seperti professional. Lu pikir, jadi pemain badminton professional harus terus-terusan berlatih dan gak istirahat? Gue duluan ke kamar ya. Semangat buat besok” Ujar Kevin sambil mengusap kepala Alex. Kevin pun keluar dari tempat gym tersebut. “Kak! Makasih ya.” Teriak Alex sambil tersenyum. Kevin pun membalas dengan anggukan dan senyuman.

Drrrttt..Drrrtt..Drrtt

Alarm HP Alex berbunyi. Jam menunjukkan pukul 5 pagi. Pertandingan dimulai pukul 2 siang. Alex bergegas memakai baju olahraga dan sepatu olahraga. Alex turun dan pergi ke area jogging. Alex ingin memantapkan fisiknya agar tidak mudah letih saat pertandingan nanti. Lawan pertamanya adalah dari negara Myanmar. Tiba-tiba Handphone Alex berbunyi. Ia mendapat satu sms.

You need some rest. Good luck! Fighthing!

Kak Kevin.

Alex tak menyangka sms itu dari kak Kevin. Senior yang tegas, disiplin, dan dingin sikapnya. Alex pun membalas sms itu.

Thanks kak. Good luck for you too.

Akhirnya, perlombaan pun dimulai.

Sang Pahlawan

Karya Dita Eka

Rio seorang anak yang duduk di kelas 2 SMP. Ia tinggal dengan kakek dan neneknya di sebuah desa . Rumahnya tidak jauh dari jalan tembus rel kereta api tak berpalang. Kesehariannya setelah pulang sekolah ia harus mencari rumput untuk pakan ternaknya.

Suatu hari setelah pulang sekolah seperti biasanya ia pergi mencari rumput, “Nek Rio pergi mencari rumput dulu ya”, Rio pun pamit kepada neneknya “Ya hati-hati” sahut neneknya. Rio pun pergi dan mencari rumput di tepi-tepi sawah dekat dengan lintasan rel kereta api. Ketika Rio sedang asyik mencari rumput tiba-tiba “Hei Rio”, sambil menepuk pundaknya. Rio pun kaget dan tersentak “Eh Ridwan kamu ngagetin aku aja”. Ridwan adalah teman sekelas Rio dan sekaligus teman sebangkunya, akhirnya mereka berduapun saling mengobrol. “Eh gimana ulangannya tadi?” kata Rio. “Gak tau nih kayaknya nilaiku jelek soalnya kemarin malam aku ketiduran jadi gak belajar deh”. “Kebiasaan kamu wan” sahut Rio. Ridwan pun tertawa “Hehehe…”.

Ketika sedang asyik mengobrol Rio melihat sesuatu yang aneh. Ia melihat sebuah mobil yang berhenti di tengah-tengah perlintasan rel kereta api. “Yo kamu ngeliat apaan sih?”tanya Ridwan. “Itu… mobilnya kok gak jalan ya berhenti di tengah rel “ Sahut Rio. “Wah ya tuh..”kata Ridwan. “Wan ayo kita kesana sepertinya mobil itu perlu bantuan” ajak Rio. Seketika itu juga terlihat dari kejauhan kereta api yang ingin melintas, akhirnya mereka berdua pun segera berlari dan menghampiri pengendara mobil yang masih berusaha menghidupkan mesin mobilnya untuk segera turun.

Rio pun mengetuk-ngetuk kaca jendela pengendara mobil itu, “pak… pak… turun ada kereta yang ingin lewat”. Tapi pengendara mobil itu tetap saja mencoba menghidupkan mobilnya dan menghiraukan peringatan Rio. Ridwan pun juga membantu memperingatkan pengendara mobil itu tetapi percuma karena pengendara mobil itu tetap saja tidak mau turun.

Mereka berdua pun tidak henti-hentinya mengetuk jendela dan memperingatkan pengendara mobil itu “pak… turun pak kereta apinya semakin dekat” kata Rio dengan panik dan cemas. Ternyata pintu mobil itu macet dan tidak bisa dibuka, Rio pun membantu membuka pintu mobil itu dari luar. Pengendara mobil itu juga panik di dalam mobil karena pintu mobil itu tidak bisa terbuka. “ Tolong… Tolong…”teriak Rio panik. Ridwan pun mencari pertolongan ke desa yang dekat dengan rel kereta api tersebut. Suara kereta api semakin kencang menandakan kereta api semakin dekat.

Tiba-tiba terdengar suara benturan keras. Mendengar suara itu penduduk desa yang tinggal di dekat rel kereta api berhamburan keluar begitu juga Ridwan yang langsung cemas karena Rio yang masih membantu pengendara itu keluar dari mobil. Ketika itu Ridwan panik karena ia tidak melihat Rio yang ia tinggalkan untuk mencari bantuan, ia hanya melihat mobil yang hancur berkeping-keping karena hantaman kereta tadi.

Ridwan pun menangis karena mencemaskan temannya itu. Ketika kereta api telah melintas, Ridwanpun melihat di seberang rel ada dua orang yang tergeletak di pinggir rel. Melihat itu ia langsung menghampiri dan melihat ternyata Rio selamat dengan pengendara itu. Ternyata Pintu mobil itu berhasil terbuka dan mereka berdua berhasil menyelamatkan diri dan melompat ke pinggir rel. Mereka berduapun langsung di bawa ke klinik terdekat.

Mendengar kejadian itu nenek dan kakek Rio cemas dan langsung pergi untuk melihat keadaan cucunya itu. Untung saja Rio hanya mengalami luka ringan begitu juga pengendara mobil itu. Pengendara mobil itu pun berterima kasih dengan Rio dan Ridwan karena telah menyelamatkan dirinya “Terima kasih ya nak kalu tidak ada kalian mungkin saya sudah tidak ada disini” kata penegendara itu. Ridwan pun langsung memeluk Rio. Mereka berdua pun menjadi pahlawan pada hari itu.

-

Karya Aisyah Amanda

Aku tak menginginkan kehadiranmu...
Aku tak menginginkan sapaanmu...
Aku ingin teriak lepas...
Aku ingin menembus dinding waktu agar bisa melewati semua ini...

Aku tenggelam di lautan beban tak bertepi...
Aku terjebak di ruang beban tak berpintu...
Aku ingin lega bernafas tanpa memikirkan ini...

Aku ingin menjalani hidup indah dibawah langit...
Hidup yang lebih indah dari pelangi...
Hidup yang lebih indah dari matahari terbenam...
Hidup tanpa beban...

Kesepian Jiwa

Karya Salsabilla Annisa

Setiap malam sepi, senyap
Hanya dirimu sendiri menyusuri jalan
Gelap hampir tak bercahaya
Hanya ada lampu tinggi menjulang di sana
Debu jalanan beterbangan
Sebagai saksi kelamnya hidup mu

Mencari sesosok teman di setiap sudut
Dimana pun kau mencari, yang kau temukan hanya dirimu dikesepian
Suara jangkrik berderik
Meledek pada yang terjadi dengan dirimu

Ingin rasa untuk menangis, ingin rasa untuk menjerit
Namun untuk apa? Untuk siapa? Tujuan apa?
Tak ada yang akan mendengar dan memperburuk keadaan
Karena yang ada di sana, hanyalah dirimu seorang

Sepi..
Sendiri..
Sunyi...