Senin, 25 Februari 2013

Sekolah Kita, Berhenti Dibangun?




Cawang, Wartakotalive.com

Lantaran terganjal proses pengesahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta 2013, proyek rehabilitasi total gedung SMAN 14 di Jalan SMA 14, Cawang, Jakarta Timur, terhenti sejak dua bulan terakhir.

Akibat kondisi itu, sebanyak 832 siswa SMAN 14 hingga kini masih melakukan kegiatan belajar mengajar di Gedung Stikes Binawan di Jalan SMA Barat, Cililitan, Kramatjati, Jakarta Timur. Gedung Stikes Binawan itu disewa Komite Sekolah selama proyek rehabilitasi berjalan.

Salah seorang siswa SMAN 14, Reza (15), mengatakan, dirinya dan teman-teman, sangat berharap rehabilitasi total sekolahnya secepatnya rampung. "Soalnya gedung sewaan ini tidak nyaman untuk kegiatan belajar mengajar. Lagi pula, jika Kali Ciliwung menguap, seperti belum lama ini, kami was-was akan kebanjiran," kata siswa kelas XI IPA 3, itu.

Hal senada dikatakan Faiz dan Imam, siswa kelas XI IPA 3, lainnya. Kata Faiz, ketika Kali Ciliwung meluap, maka kegiatan belajar mengajar terganggu. "Seperti banjir yang terjadi belum lama ini, kami diliburkan selama sepekan lebih," katanya. Sementara Imam, menambahkan, dirinya meyakini rehabilitasi total akan terhenti lama.

"Sebab, informasinya, anggaran untuk proyek lanjutan rehabilitasi total ini belum disetujui," kata Imam. Meski demikian Imam berharap rehabilitasi total itu segera diselesaikan sehingga seluruh siswa bisa kembali belajar di gedung sekolah di Jalan SMA 14, Cawang.

Pantauan Warta Kota, Selasa (12/2) fisik gedung sekolah yang terdiri atas tiga lantai dan tiga bangunan itu baru rampung sekitar 50 persen. Dinding gedung sudah berdiri namun belum diplester. Tak terlihat kegiatan pengerjaan pembangunan. Para pekerja proyek pun tidak ada. Hanya ada satu orang penjaga bangunan yang berjaga di lokasi.

Juned (48) petugas penjaga proyek mengatakan bahwa dirinya tak tahu mengapa pengerjaan terhenti sejak 2 bulan belakangan. "Saya cuma bertugas menjaga. Proyeknya berhenti karena apa, saya kurang tahu," kata Juned.

Sementara itu, Kepala SMAN 14, Tulus Winardi, membenarkan bahwa proses rehabilitasi total sekolah mereka terhenti. Menurut Tulus, penyebabnya anggaran untuk proses pengerjaan rehabilitasi total di tahun pertama sudah habis. Tulus menjelaskan, untuk pengerjaan rehabilitasi total pada tahun kedua, anggarannya masih dalam pembahasan di tingkat Provinsi.

Menurut Tulus, sampai kini proses rehabilitasi belum dapat dilanjutkan. "Sesuai rencana awal, proses rehabilitasi total dikerjakan dalam dua tahun anggaran," kata Tulus. Tulus berharap, pembahasan anggaran untuk pengerjaan di tahun kedua tidak terlalu lama.

Belum ketuk palu
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Didi Sugandi, mengatakan, rehabilitasi total SMAN 14 ini memakan biaya Rp 16 miliar yang terbagi dalam dua tahun anggaran. Menurutnya, sesuai kontrak, proyek pembangunan rehab saat ini seharusnya sudah rampung 100 persen. Namun karena anggaran tahun kedua harus dibahas lagi, maka proyek terhenti sementara.

Sedangkan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto, menjelaskan saat ini proses rehabilitasi total memang sedang terhenti dan menunggu penyetujuan anggaran oleh DPRD DKI Jakarta. "Anggaran untuk tahun 2012 sudah habis digunakan. Untuk anggaran tahun 2013 ini masih dalam pembahasan, belum ketuk palu," katanya.

Menurut Taufik, jika nanti anggarannya sudah disetujui, barulah pembangunan dapat dilanjutkan kembali. Taufik menambahkan, diperkirakan proses rehab total dapat dilanjutkan mulai pertengahan tahun ini. "Kita harap pembahasan anggarannya segera selesai. Supaya pengerjaan dapat dilanjutkan sekitar bulan Mei atau bulan Juni tahun ini," katanya. Menurut Taufik, jika tidak ada kendala dipastikan rehab total akan rampung sesuai target yakni Desember 2013. (bum)
Warta Kota

Tidak ada komentar:

Posting Komentar